Belanja Online tanpa Identitas

Posted by Admin | Tuesday, January 30, 2007 | | 0 comments »

Tahun 2007 baru saja dimulai. Namun, hasil riset analisis yang dilakukan Morgan Stanley Consumer Banking sudah mewanti-wanti adanya peningkatan kejahatan pencurian identitas di tahun ini, tak terkecuali pencurian identitas di Internet.

Survei lainnya juga mengkhawatirkan. Menurut temuan Information Commissioner's Office, 35 persen dari 1.233 responden yang mereka teliti kurang dapat melindungi data pribadi mereka, misalnya mereka tak pernah mengecek keamanan di situs web ketika melakukan belanja online.

Nah, barangkali sebuah peranti lunak yang baru saja diperkenalkan IBM pekan lalu bisa menjadi solusi. Peranti lunak tersebut bernama IBM Identity Mixer. Dengan peranti lunak ini, konsumen online tak perlu memberitahukan data penting, seperti nomor kartu kredit. Bahkan pada kondisi tertentu, konsumen tak perlu lagi mencantumkan nama mereka saat berbelanja.

Biasanya, pengguna Internet memberikan detail data pribadi saat mengunduh musik atau mendaftar ke berita online. Saat itulah, mereka pasti akan meninggalkan jejak-jejak yang akan mengungkapkan informasi tentang skala, frekuensi, dan sumber dari transaksi online mereka. Jejak itulah yang bisa ditelusuri kembali oleh para pencuri identitas untuk digunakan bagi kepentingan mereka.

Tak seperti sistem manajemen identitas lainnya, yang mengirimkan bagian-bagian kecil dari identitas asli konsumen, Identity Mixer hanya akan membagi pseudonym--nama samaran atau alias--sehingga informasi identitas pribadi konsumen tak pernah dapat dipapar. Jadi Identity Mixer memungkinkan konsumen melakukan transaksi secara anonymous--tanpa nama.

Artinya, dengan peranti lunak itu, Anda dapat membeli buku-buku atau baju tanpa mengungkap nomor kartu kredit Anda. Tentu saja hal itu akan sangat ampuh dalam melindungi konsumen. "Saat orang-orang tidak harus melampirkan informasi pribadi mereka di web, risiko pencurian identitas akan dapat dikurangi secara dramatis," ungkap John Clippinger, peneliti senior dari Pusat Penelitian Berkman untuk Internet dan Masyarakat pada Harvard Law School.

Identity Mixer dapat mengkonfirmasi batas pembelanjaan ataupun kondisi saldo bank penggunanya. Program ini juga dapat dijadikan bukti sah bahwa konsumen merupakan pembeli yang mencukupi persyaratan usia, tanpa menunjukkan data tanggal lahir.

Peranti lunak ini menggunakan algoritma kriptografi yang rumit. Identity Mixer bertindak sebagai penghubung yang akan mengkonfirmasi otorisasi bank atau perusahaan kartu kredit untuk sebuah pembelian. Dengan demikian, merchant (toko atau penjual online) tak akan pernah dapat melihat nomor kartu kredit konsumen yang sebenarnya.

Di satu sisi, metode ini memang terkesan menjanjikan. Namun, sebelum Identity Mixer dapat digunakan konsumen, baik bank maupun toko harus terlibat dalam proyek persiapannya. Masalahnya, berapa banyak bank dan situs belanja online yang bakal tertarik menginstal sistem keamanan baru ini?

Namun, IBM telah menyumbangkan pengembangan software Identity Mixer ini kepada sebuah proyek open source yang bernama proyek Eclipse Higgins. Proyek itu nantinya akan mendukung pengembangan secara komersial tool yang ramah pengguna, misalnya pengembangan pada browser yang akan menyokong Identity Mixer.

Source;http://tempointeraktif.com/hg/it/2007/01/30/brk,20070130-92207,id.html

0 comments