Virus Flu Burung Sembunyi di Lalat

Posted by Admin | Monday, February 05, 2007 | | 0 comments »

Lalat adalah serangga yang sangat digemari di laboratorium. Sangat praktis karena usianya pendek, strukturnya sederhana, dan populasinya yang berlimpah.

Lalat buah, misalnya, sangat berjasa dalam bidang ilmu perkembangan biologi dan genetika. Tak terhitung berapa ribu peneliti di dunia yang sudah menelitinya dari beragam aspek. Termasuk oleh Ed Lewis, Christiane Nusslein-Volhard dan Eric Wieschaus, peraih Nobel Kedokteran pada 1995.

Tapi bukan karena alasan di atas Wasito, peneliti dan guru besar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ikut meneropong hewan yang sama di bawah mikroskopnya sejak tiga tahun lalu. Ahli penyakit hewan yang juga bekas Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian, itu terusik oleh keputusan agar membasmi unggas kalau ingin menghambat penyebaran flu burung.

Sebagai bekas pejabat, ia tahu benar kalau depopulasi sudah berulang kali dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Tapi, hasilnya, wabah tidak juga hengkang, sebaliknya, warga terancam kekurangan pasokan daging dan telur.

Kegemasannya itu terbukti lewat penelitiannya yang terbaru, setahun lalu. Di sentra-sentra peternakan yang pernah terinfeksi pada 2003 tapi telah dinyatakan pulih kembali, Wasito menuturkan, virus flu burung H5N1 ternyata masih berkeliaran. “Padahal kondisi ayam dan produksi telur disana bagus,” katanya kemarin.

Wasito mendapati virus itu bersembunyi di lalat. “Kesimpulan kami, virus flu burung yang ada di lalat bisa terus bertahan hingga generasi ke-25,” katanya.

Sumber http://www.tempointeraktif.com/

0 comments